Dalam game itu War dijebak sehingga disalahkan sebagai penyebab hadirnya kehancuran di muka bumi. Ia, bersama kudanya yang bernama Ruin, pun dikutuk untuk tetap berada di bumi.
Kesempatan untuk tetap berada di bumi, 100 tahun setelah Hari Penghabisan, digunakan War untuk membersihkan namanya dan mencari siapa biang keladi kehancuran yang terjadi. Dalam perjalanannya, War pun harus melawan berbagai tokoh baik dari kubu Neraka maupun Surga.
Larangan resmi sudah dikeluarkan pemerintah UEA dan bukan tidak mungkin akan diikuti larangan dari negara- negara Timur Tengah lainnya. Hal ini tentu saja mengkawatirkan produsen game ini mengingat Timur Tengah juga merupakan pasar yang cukup besar.
Walaupun ini hanyalah sebuah game, tapi memang sih kalau diamati jalan ceritanya, sepertinya game ini bertentangan dengan kaidah agama terutama agama Islam yang notabene adalah agama mayoritas di Arab sana. Jadi wajar lah kalau dilarang daripada nantinya malah menyesatkan para gamers…
Source: Detikcom
0 komentar:
Posting Komentar